Server komando dan kontrol (server C & C) atau sering di sebut dengan C2 Server adalah komputer yang mengeluarkan perintah ke anggota botnet. Anggota botnet dapat disebut zombie dan botnet itu sendiri dapat disebut sebagai tentara zombie.
Dalam botnet tradisional, bot biasanya terinfeksi dengan Trojan Horse dan menggunakan Internet Relay Chat (IRC) untuk berkomunikasi dengan server C & C pusat. Botnet sering digunakan untuk menyebarkan malware dan mengumpulkan informasi untuk disalahgunakan, seperti nomor kartu kredit.
Bergantung pada tujuan dan struktur botnet, server C & C juga dapat mengeluarkan perintah untuk memulai serangan DDoS (distributed denial of service).
Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya memilki DR Plan yang di dukung oleh layanan cloud backup terbaik untuk mitigasi serangan cyber. Pilihlah layanan cloud backup yang menggunakan teknologi pengenalan pola perilaku data, ini akan sangat bermanfaat dalam menghadapi serangan ransomware.
Disamping itu, keamanan infrastruktur IT dan perangkat pribadi para karyawan harus di perkuat. Sosialisasi dan edukasi mengenai cara mencegah serangan cyber akan sangat perlu disampaikan pada seluruh karyawan.
Hanya dengan cara tersebut kelancaran operasional bisnis anda dapat lebih terjamin dalam menghadapi serangan cyber yang semakin meningkat. Jika tidak, downtime akan terjadi dan biaya pemulihan akan lebih besar ketimbang menerapkan langkah strategis tersebut di awal.
Dalam botnet tradisional, bot biasanya terinfeksi dengan Trojan Horse dan menggunakan Internet Relay Chat (IRC) untuk berkomunikasi dengan server C & C pusat. Botnet sering digunakan untuk menyebarkan malware dan mengumpulkan informasi untuk disalahgunakan, seperti nomor kartu kredit.
Bergantung pada tujuan dan struktur botnet, server C & C juga dapat mengeluarkan perintah untuk memulai serangan DDoS (distributed denial of service).
Topologi botnet C2 Server yang populer meliputi:
- Star topologi - bot diatur di sekitar server pusat.
- Topologi multi-server - ada beberapa server C & C untuk redundansi.
- Topologi hierarkis - beberapa server C & C diatur ke dalam kelompok berjenjang.
- Komputer topologi acak - coopted berkomunikasi sebagai botnet peer-to-peer (botnet P2P).
Perusahaan di Indonesia Harus Siaga Serangan Cyber
Cepat atau lambat, perusahaan harus berurusan dengan serangan cyber yang dikendalikan dari jarak jauh. Dengan memperlakukan botnet sebagai masalah kesiapsiagaan bencana, mereka akan berada di jalur yang benar.Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya memilki DR Plan yang di dukung oleh layanan cloud backup terbaik untuk mitigasi serangan cyber. Pilihlah layanan cloud backup yang menggunakan teknologi pengenalan pola perilaku data, ini akan sangat bermanfaat dalam menghadapi serangan ransomware.
Disamping itu, keamanan infrastruktur IT dan perangkat pribadi para karyawan harus di perkuat. Sosialisasi dan edukasi mengenai cara mencegah serangan cyber akan sangat perlu disampaikan pada seluruh karyawan.
Hanya dengan cara tersebut kelancaran operasional bisnis anda dapat lebih terjamin dalam menghadapi serangan cyber yang semakin meningkat. Jika tidak, downtime akan terjadi dan biaya pemulihan akan lebih besar ketimbang menerapkan langkah strategis tersebut di awal.
Belakangan ini, 2 rumah sakit di Jakarta terkena serangan ransomware. Ini merupakan serangan cyber global yang juga terjadi di beberapa rumah sakit di belahan dunia lainnya dalam waktu yang sama. Ransomware dapat menyusup ke jaringan infrastruktur IT anda melalui e-mail yang di buka oleh salah satu perangkat yang terhubung ke jaringan IT anda.
Saatnya perusahaan di Indonesia untuk siaga serangan cyber.
Komentar
Posting Komentar